2017/04/03

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PABRIK KIMIA

Related image

1. Penyediaan Alat Pelindung Diri 

a. Helm
Helm adalah alat pelindung diri yang berperan membuat perlindungan kepala dari kejatuhan benda keras dan kemungkinan terbentur. Helm selalu di pakai oleh tenaga kerja selama berada dalam tempat perusahaan. Karyawan semua memakai helm apabila berada di tempat terkecuali di kantor.

b. Safety Glass
Safety glass adalah alat pelindung diri yang berperan membuat perlindungan mata. Safety glass ditujukan untuk tenaga kerja di bagian maintenance, workshop dan ruang Quality Control (QC) atau laboratorium.

c. Masker Katun
Masker katun di pakai membuat perlindungan pekerja dari debu yang dibuat selama sistem produksi terlebih dibagian mesin illapak dan di bagian gudang pasir. Masker ini dipakai untuk sekali gunakan dan setelah itu masker akan dibuang.

d. Masker Respirator
Masker Respirator dipakai untuk tenaga kerja yang bekerjanya bertemu dengan gas bahan kimia yang beresiko, korosif dan dapat menyebabkan iritasi. Masker respirator dipakai oleh pekerja yang bekerja dibagian liquid dan pada pekerja dibagian formulator.

e. Tameng Muka
Tameng muka dipakai untuk tenaga kerja yang bekerja dibagian workshop.

f. Sarung Tangan Katun
Sarung tangan katun dipakai untuk pekerja yang dibagian warehouse dan dipakai pada karyawan yang bekerja dibagian produksi.

g. Sarung Tangan Nitril.
Sarung tangan nitril sering digunakan untuk pekerja yang bekerja dibagian liquid. Sarung tangan nitril terbuat dari karet dan biasanya berwarna hijau.

h. Appron
Appron dipakai untuk tamu atau pengunjung yang bertandang dan appron ini berwarna putih.

i. Safety Shoes
Sepatu safety adalah alat pelindung diri yang dipakai membuat perlindungan kaki dari bahaya kejatuhan benda keras dan tersiram bahan kimia. Safety shoes dipakai untuk semua tenaga kerja yang bekerja di semua bagian produksi.

j. Celemek
Celemek ditujukan untuk pekerja dibagian formulator terutama yang berada dibagian liquid.

k. Welding Gloves
Welding Gloves adalah alat yang dipakai membuat perlindungan tangan dari bahaya pengelasan. Welding Gloves banyak dipakai di bagian workshop.

l. Medical Oxygen
Medical Oxygen ini dipakai apabila ada tenaga kerja yang alami kecelakaan yang dikarenakan oleh ganguan pernapasan sesaat. Medical oxygen berada disemua bagian produksi dan disetiap unit departemen.

2. Pengaman Mesin 

Terdapat banyak mesin-mesin besar untuk melakukan sistem produksi, oleh karenanya maka mesin di beri pengaman mesin untuk hindari terjadinya kecelakaan. Mengenai beberapa jenis pengaman mesin diantaranya :

a. Safety Guard
Safety guard adalah papan yang dipakai untuk tutup mesin yang
berputar.

b. Emergency stop
Emergency stop adalah suatu tombol yang setiap saat akan berhenti
apabila terjadi kecelakaan atau rusaknya pada mesin.

3. Penanggulangan Kebakaran 

Dalam menanggulangi permasalahan kebakaran di kerjakan lewat cara membuat sebuah tim pemadam kebakaran yang sesuai sama jumlah tenaga kerja di setiap bagian produksi. Anggota tim kebakaran selalu siap apabila suatu saat terjadi kebakaran. Penanggulangan kebakaran yang berada dibawah SHE (Safety Health and Environment).

Dalam penanggulangan permasalahan kebakaran sudah dilakukan sistem penanggulangan terpadu dan mandiri yang mencakup :

a. System isyarat bahaya kebakaran.
System isyarat bahaya kebakaran berbentuk Fire Alarm Sistem yang diletakkan di setiap unit dan ketika terjadi kebakaran maka Fire Alarm Sistem ini akan berbunyi. Alarm itu sudah didistribusikan ke setiap bagian dan dipasang ditempat yang mudah diliat dan ada juga lampu emergency untuk memberi panduan pintu darurat.

b. System Pemadam Kebakaran
1) Alat Pemadam Api Enteng (APAR) Type APAR yang di pakai yakni type Foam dan Powder. Mengenai kriteria pemasangan APAR yakni :
a) Tinggi APAR + 150 cm dari lantai.
b) Jarak pada APAR yang satu dengan yang APAR yang lain lebih kurang 15 mtr..
c) Pada setiap APAR terdapat WI (Work Intruction) yang tertuli type APAR, dan tanggal kontrol APAR dan tanggal kadaluarsa APAR yang terlampir.
d) Pada tempat yang dipakai untuk menggantungkan APAR di beri nomor dan di beri info keadaan APAR misalnya keadaan APAR baik dan masih tetap dalam saat berlaku penggunaannya.

2) Hydrant
Hydrant adalah system pemadam kebakaran yang di letakkan dibagian kantor, liquid, granule, warehouse I-III, incenerator, ruang genzet, yang semua ada 8 hydrant kotak dan hydrant pilar. Kontrol hydrant dilakukan 2 minggu sekali oleh petugas security yang mencakup kontrol sprayer, noozle, tanggal kadaluarsa, desakan air dan keadaan hydrant tersebut. Air yang dipakai untuk hydrant datang dari air sumur dan air tandon.

c. Regu Pemadam Kebakaran
Regu pemadam kebakaran yaitu pekerja yang bekerja berdasar pada system shift di mana setiap shift terbagi dalam dua orang atau lebih. Yang bertanggungjawab pada permasalahan kebakaran yaitu SHE dan Safety Commitee.

4. Instalasi Penyalur Petir 

Sumber listrik yang di pakai ada 2 sumber yakni genzet dan PLN. Untuk sumber listrik genzet 220 V/380 V 50 Hz sedang untuk sumber listrik PLN terpasang 220 V/380 V 50 Hz. Untuk penyalur petir terdapat di 34 titik di semua gedung. Kontrol dilakukan 3 bln. sekali oleh SHE dan bagian elektrik dipakai untuk mengecek kabel dan ohm mtr., earth mtr., multi tester dan external yang di kerjakan 1 th. sekali.

5. System Ijin Kerja (Work Permit Sistem) 

Ijin kerja di kerjakan dalam rencana melindungi agar pekerjaan yang berisiko tinggi tidak menyebabkan kecelakaan. Pekerja yang ingin memperoleh ijin kerja itu harus memohon ijin kerja terlebih dulu pada atasan/supervisor bagian yang diperlihatkan ke petugas safety.

6. Poster atau Rambu-rambu K3 

Dalam rencana membuat lingkungan kerja yang aman maka harus di gunakan poster dan rambu-rambu K3 yang di gunakan ditempat umum hingga mudah diliat oleh semua karyawan. mengenai type poster-poster itu diantaranya :
a. Peringatan untuk memprioritaskan K3.
b. Pemasangan instruksi kerja dan alat-alat kerja.
c. Peringatan tidak untuk melakukan unsafe action.
d. Peringatan bekerja dengan selamat.
e. Pemberian label pada bahan kimia beresiko.
f. Pemasangan MSDS (Material Safety Data Sheet).
g. Menggunakan alat keselamatan seperti sepatu safety online sesuai standart.

7. BBSM 

Behavior Based Safety Management (BBSM) pada umumnya yaitu suatu program yang semua elemennya mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku pekerja untuk menghindar ada kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Langkah yang perlu dilakukan manajemen perusahaan yaitu bikin daftar tingkah laku pekerja yang punya masalah lalu memilih pengawas untuk memantau dan ikuti kesibukan kerja pekerja, dan setelah itu monitoring program itu dilakukan oleh rekanan sekerja mereka semasing. BBSM memiliki kekurangan yakni memberi ada rasa takut ditempat kerja dan dapat turunkan semangat pekerja untuk melaporkan akan ada kecelakaan maupun penyakit akibat kerja karena takut bila mereka sendirilah yang nanti akan dipersalahkan oleh pihak manajemen. BBSM mendidik beberapa pekerja untuk bekerja dengan cara aman sebab orang
harus dididik untuk tahu semua kemungkinan yang mungkin dapat terjadi dan di beri alat untuk pengendaliannya yakni berbentuk administratif dan engineering control agar dapat bekerja dengan selamat. BBSM memberi reward pada pekerja yang paling dapat bekerja dengan aman dan merampungkan tugasnya dengan mengaplikasikan semua nilai safety dalam hasil kerjanya bukanlah pada pekerja yang paling cepat merampungkan tugasnya. Hasil tunjukkan dari waktu ke waktu manajemen yang mengaplikasikan BBSM angka kecelakaan dan penyakit akibat kerjanya menyusut.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Kontributor

Diberdayakan oleh Blogger.